Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli, 2008

Misteri Sebuah Angka

Reyog Ponorogo.

Sebuah foto Reyog Ponorogo yang digarap oleh para team warok DKI Jakarta. Mungkinkah dari TMII atau dari lokasi yang lain dalam mengabadikan momen tersebut. Tetapi yang pasti, keberadaan reyog begitu layak dipertontonkan dalam dunia internasional. Berbagai simbol kehidupan telah ditunjukkan dalam kesenian tersebut. Perjalanan kehidupan sebuah kerajaan, hal ini bisa diimplementasikan dalam kerajaan “raga” maupun kerajaan “jiwa” ataupun kerajaan Nyata.

Melihat gambar tersebut, saya mulai berpikir, ada apa dengan reyog ponorogo dengan misteri sebuah angka.

Ada apa dengan REYOG? Ada apa dengan ANGKA?

Marilah kita lihat dari berbagai sisi. Walau masih banyak kekurangan, alangkah baiknya bila kita tetap berbaik hati dalam mensikapi dan mencari solusi dari sebuah gambar.

Reyog dan Angka adalah sebuah rangkaian yang tak terpisahkan satu dengan yang lain. Kedua hal tersebut ada kesamaan, yaitu sama-sama sebuah simbol.

Menurut Bpk. Henri W, seorang pengamat sosial mengatakan, bahwa kita dapat mensikapi segala permasalahan apabila mau mengaca pada Abu Nawas. Dia adalah seorang yang cerdik dan bijaksana, santun dalam bertutur kata. Sehingga boleh dibilang Abu Nawas adalah sebuah tokoh klasik yang modern cara berpikirnya.

Berikut ada beberapa tips untuk mensikapi kehidupan ini dengan cara yang cerdik dan bijaksana:

1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!).
Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.

2. Bayangkan!

Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan  diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.

Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.

4. Buat kombinasi-kombinasi baru.

Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran. Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

5. Bentuklah hubungan-hubungan.

Buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.

6. Berpikir secara berlawanan.

Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika anda memegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.

7. Berpikir secara metafor.

Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat khusus.

8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.

Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, “Mengapa saya gagal?” melainkan “Apa yang telah saya lakukan?”

Read Full Post »